PADEPOKAN
Sekretariat Jl.Kolonel Sugiono 87A Bojonegoro, yang di bangun dengan biaya sendiri. Mulai Tahun 1995 hingga 2007 pelebaran Tanah dan membangun gedung berlantai 2 dan berbentuk Joglo.
Ajaran Organisasi
Persaudaraan Setia Hati Terate mendidik manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta ikut Memayu Hayuning Bawono juga mengajarkan bela diri pencak silat dimana didalamnya terkandung unsur-unsur olah raga, dan seni bela diri serta merupakan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu di kembangkan dan dilestarikan.
Sejarah PSHT
What is it? Pentjak Silat is the martial art of Indonesia. It is an effective form of self-defense, in which the user employs among others...
Ujian Kenaikan Tingkat
Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil.
Rame Rame
Manusia dapat dihancurkan Manusia dapat dimatikan akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya atau ber-SH pada dirinya sendiri Falsafah Persaudaraan.
Kamis, 31 Mei 2012
Wahyu Subakdiono, S.Sos. Matang dalam Birokasi dan Penggiat Seni Yang Gigih
Mas Wahyu Subakdiono, Ketua PSHT Cabang Bojonegoro Hidup Dan Menghidupi
Kamis, 23 Februari 2012
KUNCI HIDUP ITU HATI YANG BERSIH
MADIUN-Prinsip dasar organisasi yang dianut SH Terate adalah organisasi persaudaraan. Bukan paguron (perguruan) dan bukan organisasi masa.Yakni, sosok “paseduluran” yang menempatkan anggotanya pada posisi sama. Persaudaraan yang tidak lagi memandang latar belakang sosial, politik, ekonomi dan budaya anggota, tidak terkungkung hegomoni keduniawian, dan tidak pula terjebak pada kepentingan pragmatis, seperti drajat, pangkat dan martabat.
”Persaudaraan di SH Terate adalah persaudaraan luhur yang berangkat dari hati yang suci untuk saling cinta mencintai, saling sayang menyayangi dan bertanggung-jawab,” jelas Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, H. Tarmadji Boedi Harsono, SE, dalam .
Beracuan ini, aturan main organisasi yang diterapkan di SH Terate pun berbeda dengan organisasi masa lainnya.
Menyinggung keilmuan SH Terate, Mas Madji mengatakan, ilmu SH Terate itu sederhana. Mengajarkan kepada anggota untuk berbudi luhur dan mengamalkan budi luhur itu dalam kehidupan sesama.
”Dengan berbudi luhur, maka dimana pun kita berada, kita akan bisa diterima orang lain. Akan disenengi orang lain. Seperti ajaran SH Terate, ojo sok gawe ala ing liyan, apa alane gawe seneng ing liyan (jangan seneng membuat susah orang lain, tapi lakukan darma yang bisa membahagiakan orang lain,red),” katanya.
Tokoh yang akrab dengan panggilan Mas Madji itu, disamping menjabarkan makna persaudaraan dalam pandangan SH Terate, juga menyampaikan hasil evaluasi dia secara pribadi sebagai ketua umum terhadap isu mutakhir yang berkembang di sejumlah cabang SH Terate.
”Sebagian besar isu yang muncul ke permukaan tetap berkisar pada konteks person,” katanya. Maknanya, prinsipil tak ada masalah dalam organisasi yang muncul kepermukaan lebih dominal soal perilaku oknum secara pribadi.
Meski begitu diakui, perilaku oknum ini tidak jarang justru berdampak pada pencitraan SH Terate secara makro.
Meminimalisir itu, Mas Madji berpesan agar keluarga besar SH Terate kembali ke pokok ajaran. Yakni, berbudi luhur dan berlomba untuk membersihkan hati nurani. “Kuncinya hati kita. Karena kunci kesejahteraan hidup ini sebenarnya hati yang bersih. Hati yang suci. Kalau hati kita bersih, dan selalu berusaha kita resiki (bersihkan,red), Tuhan pasti akan mencitai diri kita. Kalau Tuhan mencintai diri kita, pasti kita akan dicintai sesama manusia,” tegasnya.
MADIUN-Prinsip dasar organisasi yang dianut SH Terate adalah organisasi persaudaraan. Bukan paguron (perguruan) dan bukan organisasi masa.Yakni, sosok “paseduluran” yang menempatkan anggotanya pada posisi sama. Persaudaraan yang tidak lagi memandang latar belakang sosial, politik, ekonomi dan budaya anggota, tidak terkungkung hegomoni keduniawian, dan tidak pula terjebak pada kepentingan pragmatis, seperti drajat, pangkat dan martabat.
”Persaudaraan di SH Terate adalah persaudaraan luhur yang berangkat dari hati yang suci untuk saling cinta mencintai, saling sayang menyayangi dan bertanggung-jawab,” jelas Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, H. Tarmadji Boedi Harsono, SE, dalam dialog dengan lawupos, Sabtu (19/2/12).
Beracuan ini, aturan main organisasi yang diterapkan di SH Terate pun berbeda dengan organisasi masa lainnya.
Menyinggung keilmuan SH Terate, Mas Madji mengatakan, ilmu SH Terate itu sederhana. Mengajarkan kepada anggota untuk berbudi luhur dan mengamalkan budi luhur itu dalam kehidupan sesama.
”Dengan berbudi luhur, maka dimana pun kita berada, kita akan bisa diterima orang lain. Akan disenengi orang lain. Seperti ajaran SH Terate, ojo sok gawe ala ing liyan, apa alane gawe seneng ing liyan (jangan seneng membuat susah orang lain, tapi lakukan darma yang bisa membahagiakan orang lain,red),” katanya.
Tokoh yang akrab dengan panggilan Mas Madji itu, disamping menjabarkan makna persaudaraan dalam pandangan SH Terate, juga menyampaikan hasil evaluasi dia secara pribadi sebagai ketua umum terhadap isu mutakhir yang berkembang di sejumlah cabang SH Terate.
”Sebagian besar isu yang muncul ke permukaan tetap berkisar pada konteks person,” katanya. Maknanya, prinsipil tak ada masalah dalam organisasi yang muncul kepermukaan lebih dominal soal perilaku oknum secara pribadi.
Meski begitu diakui, perilaku oknum ini tidak jarang justru berdampak pada pencitraan SH Terate secara makro.
Meminimalisir itu, Mas Madji berpesan agar keluarga besar SH Terate kembali ke pokok ajaran. Yakni, berbudi luhur dan berlomba untuk membersihkan hati nurani. “Kuncinya hati kita. Karena kunci kesejahteraan hidup ini sebenarnya hati yang bersih. Hati yang suci. Kalau hati kita bersih, dan selalu berusaha kita resiki (bersihkan,red), Tuhan pasti akan mencitai diri kita. Kalau Tuhan mencintai diri kita, pasti kita akan dicintai sesama manusia,” tegasnya.
Jumat, 17 Februari 2012
KETUA SH TERATE Cabang Bojonegoro
memang tidak mudah dalam memimpin Organisasi Setia Hati Terate ini perlu mempunyai watak yang sabar,tekun dan penuh dengan kasih sayang. sebab anggota SH Terate di wilayah Bojonegoro sekarang sudah puluhan Ribu dan terdiri dari berbagai kalangan, ada yang terpelajar sampai dengan yang tidak pernah mengenal bangku sekolah, ada yang menjadi Pejabat sampai dengan kaum Tani, yang paling susah lagi dari para kaum Remaja yang mempunyai banyak karakter yang dipengaruhi oleh lingkungannya.
dengan Sabar dan telaten beliau membimbing anggotanya tanpa kenal lelah.
Inilah penjabaran dari ajaran SH Terate, dengan keikhlasanlah beliau memimpin Organisasi ini tanpa mengharapkan imbalan apapun dan tanpa mendapatkan Gaji dari SH Terate.
memang pengabdian di SH Terate tidak bisa dinilai denga material, tapi bisa dinilai dengan kepuasan batiniah sebab kebahagiaan batiniah sangatlah mahal harganya.
Minggu, 15 Januari 2012
Rabu, 30 November 2011
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432 terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan evaluasi. Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negativ dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop.
Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik, logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta kesatriaan.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat.
Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah . Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar ketakwaannya.
Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu hayuhning bawono).
Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti (Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan).
Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433 H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia.
Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari ‘bala” atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro.
Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap sesama (gung samodra pangaksami).
Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu) maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta, jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap terjaga.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate.
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH
DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA,
KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
Sabtu, 08 Oktober 2011
PERTANDINGAN ANTAR RANTING